'Pemain Hungaria dikerubuti 11 kurcaci'
Dalam laporannya, Goorhooff menyebutkan pula bahwa tim Hungaria banyak memainkan bola-bola atas, karena rata-rata pemain Indonesia bertubuh pendek.
"Rata-rata tinggi mereka sekitar 160 cm, sementara pemain Hungaria berperawakan tinggi besar," lapornya.
Sejumlah laporan juga menyebutkan, lantaran perbedaan postur tubuh antara kedua tim yang begitu mencolok, wali kota Reims menjuluki Tim Hindia Belanda "mirip kurcaci".
"Saya seperti melihat 22 pesepakbola Hungaria dikerubuti 11 kurcaci," katanya berkelakar.
Sejumlah catatan menunjukkan, para pemain Hindia Belanda, sebagian besar berusia sekitar 25 tahun. Mereka kelahiran antara tahun 1912 dan 1916. Hanya seorang yang kelahiran 1909, yaitu Hans Taihuttu (pemain depan asal klub VIOS Batavia).
Adapun berat badan mereka berkisar antara 65 kilogram sampai 70 kilogram, sedang pemain tertinggi tercatat 178 sentimeter yaitu pemain tengah Frans Meeng (klub VIOS Batavia).
Walaupun demikian, menurut Goorhooff, kehadiran tim Hindia Belanda di Stadion Velodorme, di kota Reims, Perancis, telah menarik perhatian sekitar 9.000 penonton.
"Mereka menarik perhatian dan simpati penonton, karena pemain Hindia Belanda begitu sopan, seperti memberi hormat kepada penonton," ungkapnya.
Sumber gambar, Getty Images
Selayaknya laga internasional, pemain Hindia Belanda menyanyikan lagu kebangsaan Belanda, yaitu "Het Wilhelmus".
Timnas Hindia Belanda itu, selain didominasi pemain Batavia (Jakarta), lainnya dari klub Tionghoa Surabaya, SVV Semarang, serta HCTNH Malang.
Trinidad & Tobago (2006)
Trinidad & Tobago untuk pertama kalinya masuk ke Piala Dunia 2006 Jerman. Kesuksesan negara Karibia ini tidak diraih dengan mudah, sebab mereka hanya duduk di peringkat keempat klasemen zona Concacaf. Pada laga playoff, tim ini menundukkan Bahrain dengan skor 2-1.
Berada di Grup B bersama Inggris, Swedia, dan Paraguay, Trinidad & Tobago tidak berhasil lolos ke babak 16 besar tidak mencetak satu gol pun. Alhasil, tim ini hanya menghuni dasar klasemen setelah hanya memperoleh satu poin berkat hasil imbang melawan Swedia.
Pada Piala Dunia 2018 Rusia, Panama masuk sebagai timnas asal Amerika Utara debutan. Panama jadi salah satu wakil Concacaf usai duduk di posisi ketiga klasemen putaran keempat kualifikasi zona Concacaf di bawah Meksiko dan Kosta Rika.
Berada di Grup G bersama Inggris, Belgia, dan Tunisia, Panama tidak berhasil menunjukkan performa terbaiknya. Bahkan, tim debutan ini gagal mengumpulkan 1 pun poin setelah mengalami 3 kekalahan dalam 3 pertandingan penyisihan grup.
Berdasarkan informasi di atas, kelima tim debutan asal Amerika Utara gagal melangkah jauh di Piala Dunia. Akan tetapi, tim di zona Concacaf tersebut mampu memberikan perlawanan sengit kala menghadapi tim-tim besar.
Baca Juga: 5 Pemain Terbaik Prancis di Piala Dunia 2018, Juara Dunia!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Secara slot, Italia sudah tak akan lagi berpartisipasi di Piala Dunia 2022. Jatah wakil Eropa untuk berlaga adalah 13 negara. Sisanya, diperuntukkan bagi negara dari Asia, Amerika Tengah, Utara, dan Selatan, serta Afrika.
Namun, ada saja sejumlah pihak yang berupaya agar Italia tetap ada di Qatar. Salah satunya lewat pernyataan legenda Roberto Baggio yang bilang, seharusnya Italia punya keistimewaan karena menjuarai Piala Eropa 2020.
"Italia memenangi Kejuaraan Eropa, saya pikir itu memalukan, itu gila karena mereka tidak diberi tempat otomatis ke Piala Dunia atas keberhasilan itu," kata Baggio dalam wawancaranya bersama Football Italia.
Baggio sejatinya sadar jika Italia berada dalam fase sulit. Terutama kegagalan saat memenangi duel kontra Makedonia Utara.
"Siapa saja bisa mengalami kekalahan dalam satu pertandingan ketika mengalami hari yang buruk. Tetapi para pemain ini pantas mendapatkan semacam hadiah untuk apa yang mereka capai [di Piala Eropa], bukan? Jika saya berada di skuad itu, saya akan terus memperjuangkannya," dia menjelaskan.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Terbuka dan berani menyerang
Membela Hindia Belanda, Isaac digambarkan cucunya tampil bersemangat dalam laga yang disaksikan sekitar 9.000 orang penonton (menurut catatan resmi FIFA).
Ketika itu tim Hungaria menggunakan seragam serba putih, sementara Isaac dan kawan-kawan menggunakan kaos oranye, celana pendek putih dan kaus kaki biru muda - simbol bendera kerajaan Belanda.
Sumber gambar, Java Post
Menghadapi tim sekuat Hungaria, menurut wartawan olah raga Belanda, CJ Goorhoff, yang meliput langsung laga di Stadion Rheims, di babak pertama, Isaac dan kawan-kawan kurang bisa mengembangkan permainan.
Sehingga, "laga berjalan agak timpang," tulisnya yang dikutip situs geschiedenis24.nl.
"Namun di babak kedua," demikian laporan Goorhoff, "permainan tim Hindia Belanda jauh lebih baik. Mereka bermain terbuka dan berani menyerang."
Pemain Hindia Belanda di Piala Dunia 1938
Kiper: Tan "Bing" Mo Heng (HCTNH Malang), Jack Samuels (Hercules Batavia)
Belakang: Dorst, J. Harting Houdt Braaf Stand (HBS Soerabaja), Frans G. Hu Kon (Sparta Bandung), Teilherber (Djocoja Djogjakarta)
Tengah: G.H.V.L. Faulhaber (Djocoja Djogjakarta), Frans Alfred Meeng (SVBB Batavia), Achmad Nawir (HBS Soerabaja), Anwar Sutan (VIOS Batavia), G. van den Burgh (SVV Semarang)
Depan: Tan Hong Djien (Tiong Hoa Soerabaja), Tan See Han (HBS Soerabaja), Isaac "Tjaak" Pattiwael (VV Jong Ambon), Suvarte Soedarmadji (HBS Soerabaja), M.J. Hans Taihuttu Voetbal Vereniging (VV Jong Ambon Tjimahi), R. Telwe (HBS Soerabaja), Herman Zomers (Hercules Batavia)
Pelatih: Johannes Mastenbroek (Belanda)
Tim nasional negara-negara Amerika Utara sering kali hanya dipandang sebagai pelengkap di Piala Dunia. Pasalnya, mereka belum mampu menyamai dominasi Eropa dan Amerika Selatan di kancah persepakbolaan dunia.
Meski begitu, ada juga timnas yang cukup bagus di Concacaf, seperti Meksiko dan Amerika Serikat. Mereka bahkan langganan ke Piala Dunia.
Sementara itu, lima negara Amerika Utara ini jadi negara Amerika Utara yang baru sekali ikut Piala Dunia.
Kuba tercatat sebagai timnas Karibia pertama yang ikut serta dalam turnamen Piala Dunia 1938. Tim ini berhasil menapakkan kakinya secara otomatis dalam turnamen sepak bola akbar di Prancis itu setelah seluruh pesaingnya mundur dari kualifikasi grup sebelas.
Punya cap sebagai tim debutan, ternyata Kuba membuktikan diri dengan melangkah ke babak 16 besar, lalu menundukkan Rumania dengan agregat 3-3. Namun, pada babak perempat final, Kuba kandas di tangan Swedia dengan skor telak 0-8.
Siapa yang menyangka ternyata Timnas Haiti pernah ikut dalam Piala Dunia 1974 Jerman Barat. Tim asal Karibia ini masuk secara otomatis ke ajang sepak bola 4 tahunan itu setelah dipastikan memuncaki klasemen Kejuaraan Concacaf 1973.
Tergabung bersama tim kuat Argentina, Italia, dan Polandia, Haiti tak berkutik dan harus menelan 3 kekalahan dari 3 laga. Bahkan, dua kekalahan Haiti sangat telak, yakni 1-4 dan 0-7 melawan Argentina dan Polandia.
Baca Juga: 10 Alumnus Piala Dunia yang Jadi Pelatih di Piala Dunia 2022
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Pada Piala Dunia 1998 Prancis, Jamaika sukses mengambil satu tempat di fase grup. Tim asal Karibia ini lolos setelah mencapai posisi ketiga klasemen putaran keempat kualifikasi Concacaf. Alhasil, mereka sukses menyusul Meksiko dan Amerika Serikat yang lebih dahulu lolos.
Masuk ke dalam Grup H bersama Argentina, Kroasia, dan Jepang, Jamaika gagal melangkah ke babak 16 besar. Meski dicap tim debutan, mereka tetap mampu mencatatkan satu kemenangan ketika mengandaskan Jepang dengan skor 2-1.
Bosnia-Herzegovina (2014)
Pada 2014, Bosnia-Herzegovina untuk pertama kalinya ikut serta sebagai kontestan Piala Dunia di Brasil. Tim ini masuk ke turnamen akbar itu setelah memuncaki grup G kualifikasi zona Eropa. Meskipun tim ini memiliki nilai sama dengan Yunani di posisi runner-up.
Masuk di grup F, Bosnia-Herzegovina harus menghadapi tiga tim kuat dari tiga benua yang berbeda, yakni Argentina, Nigeria, dan Iran. Hasilnya, tim debutan ini gagal melaju ke babak 16 besar usai mengalami kekalahan melawan Argentina dan Nigeria.
Pada gelaran Piala Dunia 2018 Rusia, Islandia menjadi satu-satunya tim debutan asal Eropa. Tim asal Skandinavia ini sukses menembus ajang sepak bola akbar itu usai duduk di posisi puncak grup I dan membuat Kroasia hanya bertengger di posisi runner-up.
Lagi-lagi, Islandia harus berada dalam satu grup bersama Kroasia. Selain itu, mereka juga harus berhadapan dengan tim kuat Argentina dan Nigeria. Meski berhasil menahan imbang Argentina, tapi Islandia harus menelan kekalahan melawan Kroasia dan Nigeria, sehingga hanya duduk di posisi juru kunci.
Mayoritas timnas debutan asal Benua Biru diketahui gagal melangkah jauh di turnamen Piala Dunia. Namun, dua lainnya ternyata sukses membuat kejutan dan menembus babak 16 besar dan bahkan tembus babak perempat final Piala Dunia. Sayangnya, pada Piala Dunia 2022 Qatar tidak ada tim debutan asal Eropa.
Baca Juga: 13 Negara Eropa yang Lolos ke Piala Dunia 2022, Ada Jagoanmu?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Bisnis.com, JAKARTA - Negara yang bisa bertanding di Piala Dunia harus lolos dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia terlebih dahulu. Tahun ini, sebanyak 6 negara asia berhasil lolos kualifikasi dan akan bertanding di Piala Dunia 2022. Berikut ini 6 negara asia yang ikut Piala Dunia 2022.
'Kapten tim Hindia Belanda seorang dokter'
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa para pemain Hindia Belanda didominasi para pelajar.
"Kapten timnya (Achmad Nawir) adalah seorang dokter, yang menggunakan kacamata," ujar wartawan The Times, saat meliput pertandingan itu.
Informasi ini berbeda dengan laporan sebelumnya, yang menyebutkan mereka adalah para pegawai yang bekerja untuk pemerintah kolonial.
Disebutkan pula, sebagian besar para pemain berukuran tubuh pendek ("Bien trop petits," kata reporter koran Perancis, yang dikutip The Times). Meski tergolong pendek, imbuhnya, para pemain depan Hindia jago menggocek bola.
Sumber gambar, Java Post
"Tapi pemain belakangnya, lemah dalam penjagaan, serta sering terlambat menjegal lawannya."
Setelah mengalahkan tim Hindia Belanda, Tim Hungaria akhirnya melaju sampai babak final, sebelum ditundukkan tim Italia 2-4 dan tampil kembali sebagai juara dunia dibawah asuhan pelatih legendaris Victorio Pozzo.
Tim Hungaria kala itu diperkuat bintang-bintang pada zamannya, seperti Gyorgy Sarosi, Gyula Zsengeller. Dua orang itu kemudian masuk daftar 3 besar pencetak gol tersubur dalam piala dunia 1938.
Tim nasional asal negara Eropa memiliki superioritas dalam sepak bola yang sebanding dengan kualitas liga-liga Benua Biru. Kebesaran itu juga ditunjukkan dalam ajang Piala Dunia yang didominasi oleh tim nasional asal Eropa dalam satu dekade terakhir.
Selain kualitas yang mumpuni, tim-tim Eropa memiliki jatah tempat di Piala Dunia yang jauh lebih banyak dibandingkan benua lainnya. Inilah yang membuat peluang negara Eropa untuk memenangkan ajang sepak bola akbar itu semakin besar.
Kendati demikian, terdapat beberapa timnas asal negara Eropa yang baru sekali debut bermain di Piala Dunia. Negara mana saja?
Israel masuk sebagai tim Eropa yang baru satu kali ikut serta dalam Piala Dunia 1970 di Meksiko. Meski kini termasuk dalam konfederasi Eropa, saat itu Israel masih berkompetisi di konfederasi Asia ketika mengikuti kualifikasi Piala Dunia 1970, dan menjadi satu-satunya wakil dari Asia di Piala Dunia usai mengalahkan Australia di tahun 1964 dengan agregat 2-1.
Pada Piala Dunia 1970, Israel tergabung dalam grup 2 dan harus beradu dengan tim kuat, seperti Italia, Uruguay, dan Swedia. Meski dicap tim debutan, tapi Israel hanya mengalami 1 kekalahan melawan Uruguay dan 2 hasil imbang.
Ukraina menjadi tim debutan yang berkompetisi di Piala Dunia 2006 Jerman. Tim asal Eropa Timur ini sukses masuk sebagai kontestan setelah memuncaki grup 2 kualifikasi UEFA. Alhasil, mereka secara otomatis masuk ke turnamen 4 tahunan tersebut.
Tergabung di grup H bersama Spanyol, Tunisia, dan Arab Saudi, Ukraina mampu duduk di posisi kedua klasemen. Tim ini bahkan sukses mengandaskan Swiss lewat adu penalti, tapi mereka gagal melanjutkan tren positif usai tunduk di tangan Italia dengan skor 0-3.
Baca Juga: 6 Negara Benua Afrika yang Paling Sering Tampil di Piala Dunia FIFA
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Slovakia berhasil masuk untuk pertama kalinya dalam turnamen Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Tim Eropa Tengah itu masuk secara otomatis ke fase grup setelah memuncaki grup 3 kualifikasi zona Eropa.
Berada di dalam grup F, Slovakia harus berhadapan dengan Italia, Paraguay, dan Selandia Baru. Awalnya tidak diunggulkan lolos, tapi Slovakia akhirnya menyusul Paraguay melangkah ke 16 besar usai mengandaskan Italia di laga pamungkas.
'Gaya menggiring yang brilian'
John Pattiwael mengaku tidak mengetahui seperti apa gaya permainan kakeknya dan rekan-rekannya saat itu, tetapi laporan Prancis L'Equipe edisi 6 Juni 1938 menyebut gaya permainan mereka atraktif.
"Gaya menggiring bola pemain depan Tim Hindia Belanda, sungguh brilian...," demikian laporan itu yang dikutip harian The Times (London), "tapi pertahanannya amburadul, karena tak ada penjagaan ketat.."
Sumber gambar, Java Post
Laporan-laporan lainnya menyoroti nama-nama pemain Hindia Belanda yang terdiri suku Jawa, Maluku, Tionghoa, Indo-Belanda, serta pelatihnya yang asal Belanda, Johannes Christoffel van Mastenbroek.
Keberangkatan tim ini didukung NIVU, Nederlandcshe Indische Voetbal Unie - organisasi sepak bola di bawah naungan pemerintah kolonial Belanda, tetapi tidak "direstui" PSSI.
PSSI yang didirikan 8 tahun sebelumnya (1930), dilaporkan tidak mengirimkan para pemainnya. FIFA sendiri lebih mengakui NIVU ketimbang PSSI.
'Tekanan dari gerakan kebangsaan'
Tentang perbedaan pendapat PSSI dan NIVU ini, John Pattiwael kemudian teringat cerita kakeknya.
Menurut cerita kakeknya, saat itu muncul semacam gugatan yang dilontarkan kaum pergerakan yang mempertanyakan kehadiran Isaac Pattiwael dkk dalam tim bentukan pemerintah Hindia Belanda.
"Walaupun ada tekanan dari gerakan kebangsaan, karena dianggap membela penjajah, buat dia (kakeknya) kesempatan tampil di piala dunia ini tidak akan datang dua kali," kata John.
Sumber gambar, Youtube
Lagi pula, sambungnya, kehadiran ayahnya itu semata didasarkan atas nama olah raga. "Kakek saya sangat mencintai sepak bola."
Walaupun akhirnya Hindia Belanda berangkat ke Prancis dengan mengatasnamakan NIVU, toh kehadiran Tim Hindia Belanda itu akhirnya dicatat sebagai kehadiran pertama kalinya wakil dari benua Asia.
Semula Jepang yang ditunjuk, namun karena kendala transportasi, negara itu mengundurkan diri. Hindia Belanda akhirnya menggantikannya - tanpa melalui ajang kualifikasi piala dunia, yang seperti dipraktikkan sekarang.
Piala Dunia 1938 dan timnas Hindia Belanda: Kakek saya ‘mencetak gol’ di Piala Dunia 1938
Apakah Anda tahu timnas Hindia Belanda, yang dijuluki 'tim kurcaci', pernah membobol gawang Hungaria di laga hidup-mati di Piala Dunia 1938 di Prancis, tetapi kemudian dianulir oleh wasit?
Sumber gambar, javapost
Walaupun digunduli 0-6 oleh Hungaria dalam laga hidup-mati di Piala Dunia 1938 di Prancis, ternyata timnas Hindia Belanda (sekarang Indonesia) pernah membobol gawang lawannya, tetapi kemudian dianulir oleh wasit.
Para pemain depan tim Hindia Belanda, yang dijuluki 'tim kurcaci', juga dilaporkan mampu menampilkan gaya menggiring bola yang menggiurkan dan bermain terbuka, tetapi lemah dalam bertahan.
Seperti tercatat dalam sejarah, negara Asia pertama yang berhasil tampil di ajang sepak bola dunia bergengsi itu, akhirnya dicukur 6-0 (4-0) oleh tim Hungaria - tim tangguh yang kemudian melaju ke final sebelum ditaklukkan Italia.
Isaac Pattiwael, kelahiran 1914 (dan meninggal dunia pada 1987), gelandang sayap berdarah Maluku, dalam laga itu mampu 'merobek' gawang lawannya yang dijaga kiper legendaris, Antal Szabo, sebelum akhirnya dianulir wasit.
Kisah timnas Hindia 'membobol' gawang Hungaria itu nyaris tak tercatat dalam sejarah piala dunia, tetapi berulang kali diceritakan oleh Isaac Pattiwael kepada orang-orang terdekatnya- termasuk salah-seorang cucunya.
"Tapi yang saya ingat, kakek saya pernah mencetak gol (ke gawang Hungaria, tapi dianulir oleh wasit," ungkap John Pattiwael, salah-seorang cucu Isaac Pattiwael, kepada BBC Indonesia, Kamis (14/06).
Laga tim Hindia Belanda-Hungaria digelar 5 Juni 1938, pukul lima sore waktu setempat, di Stadion Velodorme, di kota Reims, Prancis - sekarang stadion itu diubah menjadi Stadion Auguste Delaune.
Namun demikian, John Pattiwael mengaku tidak ingat persisnya kenapa wasit asal Prancis, Roger Conrie, kemudian menganulir gol yang dicetak kakeknya itu.
Setelah akhirnya kalah 0-6, tim Hindia Belanda itu harus angkat kopor lebih awal, karena saat itu sistemnya menggunakan sistem gugur.
Di hadapan anak dan cucu-cucunya, Isaac sering kali menunjukkan foto-foto lama yang menjadi saksi perjalanannya saat memperkuat tim Hindia Belanda di Piala Dunia 1938 di Prancis, kata sang cucu.
Sumber gambar, Java Post
"Melihat foto itu, ada beberapa muka Indonesia yang hanya beberapa orang saja, sisanya semua bule," ungkap John yang kelahiran 1979 ini.
Dalam berbagai kesempatan, sang kakek selalu bercerita bahwa dirinya sangat bangga sebagai orang Indonesia berdarah Maluku yang pernah tampil memperkuat timnas Hindia Belanda di ajang olah raga bergengsi itu.
"Dia bangga sekali sebagai orang Indonesia, khususnya sebagai pesepakbola dan orang Ambon, yang pernah ke Piala Dunia," ujarnya.
John kemudian teringat kakeknya pernah bercerita bahwa dirinya sangat bangga karena bisa mewakili "orang-orang pribumi" dalam timnas Hindia Belanda di ajang olah raga bergengsi itu.
"Mungkin itu pengalaman sekali dalam seumur hidup bagi seorang Indonesia untuk bisa ke sana (piala dunia)."